Rabu, 03 Desember 2014

makalah interaksi belajar mengajar

BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Siapa pun tidak akan pernah menyangkal bahwa kegiatan belajar mengajar tidak berproses dalam kehampaan, tetapi dengan penuh makna. Di dalamnya terdapat sejumlah norma untuk ditanamkan ke dalam ciri setiap pribadi anak didik.
Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan. Gurulah yang menciptakannya guna membelajarkan anak didik. Guru yang mengajar dan anak didik yang belajar. Perpaduan dari kedua unsur manusiawi ini lahirlah interaksi edukatif dengan memanfaatkan bahan sebagai mediumnya. Di sana semua komponen pengajaran diperankan secara optimal guna mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelum pangajaran dilaksanakan.
Sebagai guru sudah menyadari apa yang sebaiknya dilakukan untuk menciptakan kondisi belajar mengajar yang dapat mengantarkan anak didik ke tujuan. Di sinitentu saja tugas guru berusaha menciptakan suasana belajar yang menggairahkan dan menyenangkan bagi semua anak didik. Suasana belajar yang tidak menggairahkan dan menyenangkan bagi anak didik biasanya lebih banyak mendatangkan kegiatan belajar mengajar yang kurang harmonis. Anak didik gelisah duduk berlama-Iama di kursi mereka masing-masing. Kondisi ini tentu menjadi kendala yang serius bagi tercapainya tujuan pengajaran.








BAB II
HAKEKAT BELAJAR MENGAJAR
Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan, gurulah yang menciptakan guna membelajarkan anak didik. Guru yang mengajar dan anak didik yang belajar. Perpaduan dari kedua unsur manusiawi ini dilahirkanlah interaksi edukatif dengan memanfaatkan bahan sebagai mediumnya. Disana semua komponen pengajaran diperankan secara optimal guna menciptakan tujuan pengajaran dilaksanakan.
Dalam kegiatan belajar mengajar, anak adalah sebagai subjek dan sebagai objek dari kegiatan pengajaran. Tujuan pengajaran akan tercapai bila anak didik berusaha aktif untuk mencapainya.
Keaktifan tidak hanya dituntut dari segi fisik, tetapi juga kejiwaan. Bila fisik saja yang aktif kemungkinan besar tujuan pembelajaran tidak tercapai.
Sumantri dan Permana ( 1999 ) menyatakan mengajar adalah kegiatan penyampaian pesan berupa pengetahuan, keterampilan dan penanaman sikap – sikap tertentu dari guru kepada peserta didik. Raka Joni ( 1986:3) merumuskan pengertian mengajar sebagai penciptaan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem lingkungan dalam proses belajar akan saling mempengaruhi antar komponen seperti tujuan intruksional yang ingin dicapai, guru dan peserta didik yang memainkan peranan senada dalam hubungan sosial tertentu, materi yang diajarkan,bentuk kegiatan yang dilaksanakan serta sarana dan prasarana belajar mengajar yang tersedia.
Sementara itu, davis ( dalam sumantri dan Permana 1999) mengungkapkan bahwa pengertian mengajar sebagai suatu aktifitas profesional yang memerlukan keterampilan tingkat tinggi dan mencakup pengambilan keputusan. Jadi diperlukan suatu keterampilan khusu yang diperlukan dalam mengajar.   
Mengajar  merupakan kegiatan mutlak yang memerlukan keterlibatan individu anak didik. Karena itu belajar mengajar merupakan istilah yang sudah baku dan menyatu di dalam konsep pengajaran. Guru yang mengajar dan anak didik yang belajar adalah dwitunggal dalam perpisahan raga jiwa bersatu antara guru dan anak didik. Mengajara dalaha suatu proses yaitu proses mengatur,mengorganisasi,lingkungan di sekitar anaka didik sehingga menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses belajar. Pada tahap berikutnya mengajar adalah proses memberikan bimbingan/ bantuan kepada anak didik dalam proses belajar ( nana sudjana, 1991:29 ).
Jadi belajar mengajar merupakan suatu proses adanya interaksi antara anak didik dan guru mengenai transfer pengetahuan nilai – nilai dan sikap dalam kegiatan pendidikan di kelas. Peranan guru sebagai pembimbing bertolak dari banyak anak didik yang bermasalah. Dalam belajar ada anak didik yang cepat menerima pelajaran, ada yang sedang dan ada yang lamban menerima pelajaran. Ketiga tipe belajar anak didik ini mengehendaki agar guru yang mengatur strategi pengajaran yang sesuai dengan gaya – gaya belajar anak didik. Akhirnya bila hakekat belajar adalah proses pengaturan yang dilakukan oleh guru.
1.      Ciri – ciri belajar mengajar
Sebagai suatu proses pengaturan belajar mengajar tidak terlepas dari ciri – ciri tertentu, yang menurut edi suardi sebagai berikut:
a.       Belajar mengajar memiliki tujuan,yakni untuk membentuk anak didik dalam suatu perkembangan tertentu.
b.      Ada suatu prosedur yang direncanakan, didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c.       Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan materi khusus.
d.      Adanya aktivitas anak didik
e.       Dalam kegiatan belajar mengajar guru berperan sebagai pembimbing
f.       Dalam kegiatan belajar mengajar dibutuhkan disiplin
g.      Ada batas waktu
h.      Evaluasi.

2.      Komponen belajar mengajar
Sebagai suatu sitem tentu saja kegiatan belajar mengajar mengandung sejumlah komponen yang meliputi tujuan bahan pengajaran kegiatan belajar mengajar,metode,alat dan sumber serta evaluasi.
a.      Tujuan
Menurut Roestyah tujuan pengajaran adalah deskripsi tentang penampilan perilaku murid – murid yang kita harapkan setelah mereka mempelajari bahan pengajaran yang kita ajarkan. Suatu tujuan pengajaran mengatakan suatu hasil yang kita harapkan dari pengajaran itu bukan sekedar proses dari pengajaran itu sendiri.
b.      Bahan Pelajaran
Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar. Bahan pelajaran mencakup bahan pelajran pokok dan bahan pelajaran pelengkapan. Bahan pelajaran pokok adalah bahan pelajaran yang menyangkut bidang studi yang dipegang oleh guru sesuai dengan profesinya. Sedangkan bahan pelajaran pelengkapan bahan pelajaran yang dapat membuka wawasan seorang guru.
c.       Kegiatan belajar mengajar
Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segala sesuatu yang diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dan anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. Didalam kegiatan ini anak didik dibimbingan untuk aktif dalam nproses belajar sehingga materi yang disampaikan bisa diterima siswa.
d.      Metode
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar diperlukan oleh guru dan penggunaan bervariasi sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.penggunaan metode yang tepat akan mempengaruhi proses belajar serta tujuan yang hendak dicapai di akhir proses belajar.
e.       Alat
Alat adalah segala sesuatu yang digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan pengajaran alat mempunyai fungsi yaitu sebagai perlengkapan, alat sebagai pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan dan alat sebagai tujuan. Alat sendiri terbagi dua yakni, alat dan alat bantu pengajaran. Yang dimaksud alat adalah suruhan,perintah,larangan dan sebagainya. Sedangkan alat bantu pengajaran adalah papan tulis, batu kapur, diagram dsb.
Alat material termasuk alat bantu audiovisual di dalamnya. Penggunaan alat bantu audiovisual dalam proses balajar mengajar sangat didukung oleh Dwyer (1967), salah satu tokoh aliran Realisme. Aliran Realisme berasumsi bahwa belajar yang sempuma hanya dapat tercapai jika digunakan bahan-bahan audiovisual yang mendekati realitas. Menurut Miller, dkk. (1957), lebih banyak sifat bahan audiovisual yang menyerupai realisasi, makin mudah terjadi belajar.
 Sebagai alat bantu dalam pendidikan dan pengajaran, alat material
(audiovisual) mempunyai sifat sebagai berikut:
a) Kemampuan untuk meningkatkan persepsi;
b) Kemampuan untuk meningkatkan pengertian;
c) Kemampuan untukmeningkatkan transper(pengalihan) belajar;
d) Kemampuan untuk memberikan penguatan (reinforcement) atau pengetahuan hasil yang dicapai;
e) Kemampuan untuk meningkatkan retensi (ingatan).
f.       Sumber pelajaran
Udin saripudin dan rusatana mengatakan sumber adalah sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang. Jadi, sumber belajar merupakan bahan/ materi untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung hal – hal baru bagi si pelajar.
Menurut sudirman ada lima sumber belajar yakni:
1.      Manusia
2.      Bahan
3.      Lingkungan
4.      Alat dan perlenkapan
5.      Aktivitas
Drs. Sudirman N, dkk. (1991: 203) mengemukakan macam-macam sumber belajar sebagai berikut:
a) Manusia (people).
b) Bahan (materials).
c) Lingkungan (setting).
d) Alat dan perlengkapan (tool and equipment).
e) Aktivitas (activities).
1. Pengajaran berprogram.
2. Simulasi.
3. Karyawisata.
4. Sistem pengajaran modul.
Aktivitas sebagai sumber belajar biasanya meliputi: Tujuan khusus yang harus dicapai oleh siswa. Materi (bahan pelajaran) yang harus dipelajari. Aktivitas yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan pengajaran.
Drs. Udin Saripuddin Winataputra, M.A. dan Drs. Rustana Ardiwinata (1991: 165) berpendapat bahwa terdapat sekurang-kurangnya lima macam sumber belajar, yaitu:
a. Manusia.
b. Buku/perpustakaan.
c. Media massa.
d. Alam lingkungan:
1) Alam lingkungan terbuka
2) Alam lingkungan sejarah atau peninggalan sejarah atau peninggalan sejarah.
3) Alam lingkungan manusia.
e. Media pendidikan.

g.      Evaluasi
Evalusai merupakan suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Evaluasi pendidikan sendiri bermakna suatu proses untuk menentukan nilai sebagai sesuatu dalam dunia pendidikan atau segala yang ada hubungannya dengan pendidikan
Tujuan umum evaluasi :
·         Mengumpulkan data – data yang membuktikan taraf kemajuan murid dalam mencapai tujuan yang diharapkan
·         Memungkinkan pendidik/guru menilai aktivitas atau pegalaman yang didapat
·         Meniali metode mengajar yang digunakan
Tujuan khusus evaluasi
·         Merangsang kegiatan siswa
·         Menemukan sebab – sebab kemajuan atau kegagalan
·         Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan dan bakat siswa yang bersangkutan
·         Memperoleh bahan laporan tentang perkembangan siswa yang diperlukan orang tua dalam lembaga pendidikan
·         Untuk memperbaiki mutu pelajaran dan metode mengajar
Dari tujuan itu juga dapat dipahami bahwa pelaksanaan evaluasi diarahkan kepada evaluasi proses dan evaluasi produk (W.S. Winkel, 1989: 318). Evaluasi proses dimaksud, adalah suatu evaluasi yang diarahkan untuk menilai bagaimana pelaksanaan proses belajar mengajar yang telah dilakukan mencapai tujuan, apakah dalam proses itu ditemui kendala, dan bagaimana kerja sama setiap komponen pengajaran yang telah diprogramkan dalam satuan pelajaran. Evaluasi produk dimaksud, adalah suatu evaluasi yang diarahkan kepada bagaimana hasil belajar yang telah dilakukan oleh siswa, dan bagaimana penguasaan siswa terhadap bahanlmateri pelajaran yang telah guru berikan ketika proses belajar mengajar berlangsung.
Ketika evaluasi dapat memberikan manfaat bagi guru dan siswa, maka evaluasi mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Untuk memberikan umpan balik (feed back) kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar, serta mengadakan perbaikan program bagi murid.
b. Untuk memberikan angka yang tepat tentang kemajuan atau hasil belajar dari setiap murid. Antara lain digunakan dalam rangka pemberian laporan kemajuan belajar murid kepada orang tua, penentuan kenaikan kelas, serta penentuan lulus tidaknya seorang murid.
c. Untuk menentukan murid di dalam situasi belajar mengajar yang tepat, sesuai dengan tingkat kemampuan (dan karakteristik lainnya) yang dimiliki oleh murid.
d. Untuk mengenal latar belakang (psikologis, fisik dan lingkungan) murid yang mengalami kesulitan-kesulitan belajar, nantinya dapat dipergunakan sebagai dasar dalam pemecahan kesulitan-kesulitan belajar yang timbul. (Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, 1991: 189)




















BAB II
Kesimpulan Dan Saran
A.    Kesimpulan
Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan, gurulah yang menciptakan guna membelajarkan anak didik.
Sumantri dan Permana ( 1999 ) menyatakan mengajar adalah kegiatan penyampaian pesan berupa pengetahuan, keterampilan dan penanaman sikap – sikap tertentu dari guru kepada peserta didik.
Raka Joni ( 1986:3) merumuskan pengertian mengajar sebagai penciptaan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar.
belajar mengajar merupakan suatu proses adanya interaksi antara anak didik dan guru mengenai transfer pengetahuan nilai – nilai dan sikap dalam kegiatan pendidikan di kelas. Peranan guru sebagai pembimbing bertolak dari banyak anak didik yang bermasalah.
       Ciri – ciri belajar mengajar
Sebagai suatu proses pengaturan belajar mengajar tidak terlepas dari ciri – ciri tertentu, yang menurut edi suardi sebagai berikut:
a.       Belajar mengajar memiliki tujuan,yakni untuk membentuk anak didik dalam suatu perkembangan tertentu.
b.      Ada suatu prosedur yang direncanakan, didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c.       Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan materi khusus.
d.      Adanya aktivitas anak didik
e.       Dalam kegiatan belajar mengajar guru berperan sebagai pembimbing
f.       Dalam kegiatan belajar mengajar dibutuhkan disiplin
g.      Ada batas waktu
h.      Evaluasi.


Komponen belajar mengajar
Adapun yang meliputi komponen belajar mengajar adalah:
1.      Tujuan
2.      Bahan pelajaran
3.      Kegiatan belajar mengajar
4.      Metode
5.      Alat
6.      Sumber
7.      Evaluasi

B.     Saran
Sebaiknya sebelum kita melakukan praktik lapangan kita harus benar – benar memahami tentang hakekat belajar mengajar karen sebenar itu adalah sebagai dasar kita untuk melakukan praktik agar dalam menjalankan praktik kita juga menjadi seorang guru yang profesional .











DAFTAR PUSTAKA

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar. PT Rineka Cipta, Jakarta, Cet.IV. 2010.

http://kampusmadya.blogspot.com/2013/09/makalah-hakikat-ciri-dan-komponen.html

 







1 komentar:

Anonim mengatakan...

Sands Casino | Situs Judi Slot Online Deposit Pulsa
Slot 메리트카지노총판 Online Gampang Menang: Situs Judi Online Terlengkap dengan Joker Gaming – Slot Online Deposit Pulsa หารายได้เสริม샌즈카지노 Slot Online Terbaik

Posting Komentar